Alam

Alam
Indahnya Alam Andilan

Jumat, 04 April 2014

Telkom Bagikan Dividen Rp9,9 Triliun
Ini dividen terbesar sepanjang sejarah Telkom.
 
 Gedung Telkom Indonesia
                                                                                                               
VIVAnews - Perusahaan telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, akan membagikan dividen sebesar Rp9,9 triliun dari keuntungan perseroan 2013. Pembagian dividen ini akan dilakukan pada 19 Mei 2014.

Direktur Utama Telkom, Arif Yahya, Jumat 4 April 2014, mengungkapkan, dividen ini terbesar yang pernah dibagikan perseroan.
"Jika dihitung per sahamnya mencapai Rp102,3," ujar Arif dalam jumpa pers usai rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta.

Ia menambahkan, nilai dividen yang dibagikan per saham sekitar 4,5 persen dari harga saham Telkom, yakni Rp2.260 pada 3 April 2014. Nilai ini meningkat sekitar 19 persen dari pembagian tahun sebelumnya.

Selama 2013, pendapatan konsolidasi Telkom tercatat tumbuh 7,5 persen dan mencapai Rp82,9 triliun. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp14,2 triliun atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan 2012.
Performa finansial ini, menurut Arif, dihasilkan dari pusat-pusat pertumbuhan bisnis Telkom. Antara lain pelanggan broadband yang tumbuh 45,4 persen menjadi 27,8 juta pelanggan.

Sementara itu, pelanggan seluler tumbuh 5,1 persen menjadi 131,5 juta pelanggan. (art)


© VIVA.co.id
 


Minggu, 23 Maret 2014

Apel Kesiapan Kerja iMS Pebruari 2014

Jonggi Siregar Komandan Upacara
Manager, Asman, Supervisor & PT.TA
Rifnaldi Inspektur Upacara

Manager, Asman, Supervisor & PT.TA
FOTO APEL KESIAPAN KERJA IMS ACCESS WITEL SUMUT BARAT dengan PT.TA DILAPANGAN TELKOM GAHARU 02 PEBRUARI 2014

Rabu, 24 Juli 2013

Bandara Kualanamu Resmi Gantikan Polonia

Bandara Kualanamu Resmi Gantikan PoloniaSelasa, 23 Juli 2013 10:11 WIB

Bandara Kualanamu Resmi Gantikan Polonia
Tribunnews.com/Hendra GunawanTerminal di Bandara Kualanamu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mulai Rabu (24/7/2013), tepat pukul 24.00 WIB, Bandara Polonia, Medan, secara resmi ditutup untuk kegiatan operasional penerbangan sipil.
Bersamaan dengan itu, terhitung sejak Kamis, 25 Juli 2013, pukul 00.01 WIB (17.01 UTC), Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang mengawali operasinya menggantikan peran Bandara Polonia Medan.
 Pengalihan tersebut sesuai dengan dokumen AIRAC AIP (Aeronautical Information Regulation And Control / Aeronautical Information Publication) Supplement No: 03/13 tertanggal 30 Mei 2013. Dokumen yang dirilis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tersebut berisi tentang Pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu terkait dengan Wilayah Udara Pelayanan Lalu Lintas Udara dan Prosedur Penerbangan.
 ”Dengan demikian, untuk seterusnya, seluruh kegiatan pelayanan operasional penerbangan dari dan menuju Medan dilakukan di Bandara Kualanamu,” terang Direktur Utama PT Angkasa  Pura II (Persero) Tri S Sunoko, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7/2013).
Proses pemindahan seluruh peralatan pendukung operasional maupun komponen lain dari Polonia ke Kualanamu dilakukan secara marathon hingga 24 Juli tengah malam, termasuk pesawat-pesawat yang akan melakukan penerbangan pada pagi hari tanggal 25 Juli.
 Dijelaskan, secara kapasitas, daya tampung Bandara Kualanamu yang berada di Kabupaten Deli Serdang tersebut, hampir mencapai sepuluh kali lipat dari Bandara Polonia. Jika saat ini Bandara Polonia berdaya tampung 900 ribu pergerakan penumpang per tahun, Kualanamu mampu melayani pergerakan sebanyak 8,1  juta penumpang per tahun melalui pengembangan Tahap I. Pada pengembangan lanjutan yang telah diprogramkan, Kualanamu dedesain mencapai kapasitas maksimal untuk melayani hingga 22,1 juta pergerakan penumpang per tahun.
 Sehubungan dengan pengalihan ini, Tri Sunoko berharap, seluruh pihak baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan pelayanan di Bandara Kualanamu dapat turut melakukan sosialisasi secara berkesinambungan. Sehingga pengguna jasa bandara dapat segera beradaptasi terhadap kondisi, sistem dan pola pelayanan, fasilitas, hingga terhadap jarak dan waktu tempuh. Karena dikhawatirkan, keberadaan sejumlah fasilitas baru dan pola pelayanan yang berbeda dengan Bandara Polonia dikhawatirkan akan berdampak terhadap kelancaran dan kenyamanan pengguna jasa.
 Untuk proses pendaftaran (check-in), misalnya, Bandara Kualanamu menerapkan sistem terbuka dengan area check-in yang luas. Berbeda dengan Polonia, di area tersebut terdapat 80 konter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System (BHS). Ini merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan oleh bandara di Indonesia. Selain memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi (Level 5), teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan pendaftaran bagasi di konter manapun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan.
 Selain itu, bandara yang berada di atas lahan seluas 1.365 hektare ini juga dilengkapi fasilitas modern lain yang sebelumnya tidak ditemui di Bandara Polonia. Antara lain delapan garbarata (avio bridge) yang akan menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.
Keberadaan ruang tunggu (boarding lounge) yang luas dan memisahkan antara penumpang penerbangan domestik dan internasional, juga menjadi hal baru yang akan dirasakan pengguna jasa. Ditambah lagi area komersial luas di tiga lantai yang ada, akan memanjakan pengguna jasa berbelanja aneka kebutuhan sesuai keinginan.

Perbedaan Bandara Polonia dan Kualanamu

  • TRIBUN-MEDAN.com,LUBUK PAKAM - Secara kasat mata tampak jauh perbedaan antara Bandara Polonia Medan dengan Bandara Kualanamu yang berada di Deliserdang, mulai dari kemegahannya bahkan dengan fasilitasnya. Dari data yang didapat dari Angkasa Pura II diketahui Bandara Polonia Medan memiliki Luas Area: 153 Ha. Runway : 2.900 x 45 m. Kap. Apron : 11 pesawat (97.915m2). Luas Terminal : 14.063 m2. Kap. Terminal : 0.9 JPT. Baggage Claim Area : 1.796 m2. Gudang kargo : 2.140 m2 Area Parkir kendaraan : 17.592 m2. Kap. Parkir kendaraan : 520 mobil pribadi. Baggage Claim Area : 1.796 m2. Sedangkan untuk Bandara Kualanamu memiliki Luas Area : 1.365 Ha. Runway : 3.750 x 60 m. Pararel Taxiway : (3.750 x 30 m) + (2.000 x 30 m). Kap. Apron : 33 pesawat (200.000 m2). Luas Terminal : 118.930 m2 (Tahap I) to 224.256 m2 (ultimate). Kap. Terminal : 8,1 JPT (Tahap I) to 22,18 JPT (ultimate). Garbarata : 8 Unit. Baggage Claim Area : 4.859 m2. Gudang kargo : 13.000 m2 (Tahap I) to 27.318 m2 (ultimate). Area Parkir Kendaraan: 50.820 m2 Kap. Parkir Kendaraan : 407 taksi, 55 bus, 908 mobil pribadi. ‬Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Tri S Sunoko secara kapasitas, daya tampung Bandara Kualanamu yang berada di Kabupaten Deli Serdang tersebut, hampir mencapai sepuluh kali lipat dari Bandara Polonia. Jika saat ini Bandara Polonia berdaya tampung 900 ribu pergerakan penumpang per tahun, Kualanamu mampu melayani pergerakan sebanyak 8,1 juta penumpang per tahun melalui pengembangan Tahap I. Pada pengembangan lanjutan yang telah diprogramkan, Kualanamu dedesain mencapai kapasitas maksimal untuk melayani hingga 22,1 juta pergerakan penumpang per tahun.(dra/tribun-medan.com).